4 Alasan Facebook Mengakusisi WhatsApp
Aplikasi instant messenger, WhatsApp akhirnya secara resmi diakusisi oleh Facebook. Langkah Facebook sebenarnya tidak begitu mengejutkan. Pihak Facebook sendiri mendekati WhatsApp sejak tahun 2012 dengan harga tebusan mencapai Rp 188 triliun.
Kini, aplikasi buatan Jan Koum itu mempunyai 430 juta pengguna aktif dan mampu mengirimkan lebih dari 50 miliar pesan harian. Luar biasa bukan?
Coba bandingkan dengan situs mikroblogging lainnya, Twitter. Jejaring sosial tersebut hanya miliki 200 jutaan pengguna aktif. The Telegraph merilis beberapa alasan mengapa Mark Zuckerberg berani memboyong WhatApp dengan harga fantastis. Lalu apa alasan Mark Zuckerberg kepincut untuk menggelontorkan dana segar tersebut kepada WhatsApp? Berikut 4 alasan Mark Zuckerberg membeli aplikasi WhatsApp.
1. WhatsApp aplikasi pesan tercepat, aman dan terpercaya.
Tak bisa dipungkiri, kesuksesan WhatsApp saat ini berkat layanan yang menjadi cirri khas aplikasi ini, yakni cepat, aman dan terpercaya namun sederhana. Bos FB, Mark Zuckerberg menilai WhatsApp sebagai aplikasi terbaik diantaranya yang terbaik.
2. Jumlah pengguna WhatsApp.
WhatsApp kini mempunyai 430 juta pengguna aktif. Angka tersebut hampir setengah dari jumlah total pengguna aktif Facebook. Akuisisi Instagram dengan nilai USD 1 miliar 2 tahun silam hanya ‘mengantongi’ puluhan juta pengguna. Sedangkan WhatsApp memiliki ratusan juta pengguna. Untuk itu, angka Rp 188 triliun merupakan harga yang pantas.
3. Mark Zuckerberg dan Jan Koum punya hubungan yang baik.
Sang founder WhatsApp, Jan Koum dan sang founder Facebook, Mark Zuckerberg keduanya memang sangat dekat. Selain itu, dua ‘teknokrat’ tersebut juga mempunyai visi dan misi yang mirip sehingga proses akusisi pun berjalan dengan sangat lancar.
4. Mark Zuckerberg ternyata punya rencana lain dengan WhatsApp.
Mark ingin menjadikan aplikasi pesan instan itu sebagai ‘aplikasi semiliar umat’. Sejalan dengan apa yang ia lakukan pada Facebook. Zuckerberg ingin jumlah pengguna WhatsApp mampu mencapai 1 miliar.
Bagi Mark Zuckerberg, tidak ada hal yang tidak mungkin. Perjuangannya 10 tahun silam dari kamar ‘kos’ Harvard telah menjadi kenyataan. Dia dan empat teman lainnya merangkai mimpi bersama The Facebook. Kini, mimpi itu tak hanya jadi kenyataan, tapi Facebook juga menjelma menjadi jejaring sosial populer terbesar dan terkemuka di dunia dan belum ada satupun jejaring serupa yang mampu menandinginya.
Photo Courtesy by Google